Hai Shobat petualang semua..bagaiman kabar kalian? Kali ini penulis ingin membagikan tentang wisata tradisional di kota Temanggung lhooooooooooo...
Ya...PASAR TRADISIONAL PAPRINGAN....kok bisa jadi heboh banget sih? Bedanya apa dengan pasar tradisional yang lain?
Ya pasti beda lah...beda banget secara transaksaksionalnya ....bagaimana tidak? Pasar tradisional pada umumnya berada di tengah-tengah desa atau di tengah-tengah kota yang bersaing dengan pasar-pasar modern.alat pembayaran untuk transaksi jual beli pun di pasar papringan ini berbeda dari umumnya.Di pasar papringan ini alat pembayaran menggunakan bambu yang bernilai untuk 1 logam bambu bernilai Rp 1000,Rp 5000.
Lokasi pasar papringan berada di desa ngadiprono,Kecamatan Kedu,Kabupaten Temanggung.Bila kita dari arah wonosobo,sampai di perempatan kedu belok kiri terus hingga sampai di depan kelurahan ngadiprono.Selanjutnya belok kanan hingga ujung desa.
Bila dari arah Jogja atau temanggung maka kita akan belok kanan sesampainya di perempatan kedu.
Pasar papringan didirikan diatas lokasi seluas 2300 m2,disana ada 47 lapak yang menjajakan dagangannya mulai dari nasi jagung mangut,jamu hingga dawet anget asli produksi ngaprono sendiri.
Pasar papringan ngadiprono,Kedu,Temanggung
Pasar papringan tidak setiap hari buka,melainkan hanya pada hari minggu Wage dan Pon saja.Pasar papringan sendiri berada di tengah-tengah pohon bambu yang beada di pinggir desa ngadiprono.
Para pengunjung yang datang pun beragam,mulai dari lokal sekitar temanggung hingga di luar kota Temanggung.
Ini adalah kreativitas anak negeri dalam rangka ikut membantu pemerintah dalam pengembangan perekonomian daerah.Dengan adanya pasar-pasar tradisional akan mampu meningkatkan daya kreativitas penduduk setempat untuk membuat kerajinan tangan yang mampu memilliki nilai jual.
Salam
Warga Mlulon Jurang Temanggung
No comments:
Post a Comment